RSS

Resah, Gundah

Diam...
Lidahku kelu...
Hatiku ikut membisu

Tenggorokanku terasa panas
entah berapa liter air yang harus ku telan..
mungkin aku terlalu emosi
tapi apakah aku salah,
apakah aku tak berguna,
apakah aku tak mampu.......?

Aku berusaha tenang
gejolak hati terus membara
menggulung, menguras, menyebar kesegala penjuru tubuhku..
Kuatkan aku,
Tebalkan mentalku,
Merahkan darahku.
Kumohon.................

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pejabat Penting di Kabupaten Klungkung

Dibawah ini aku upload Nama, Jabatan, alamat dan nomor telpon pejabat di Pemeritah Kabupaten Klungkung.
Pimpinan
No.
Nama
Jabatan
Alamat dan Telepon kantor
1
I Wayan Candra, SH, MH, MBA,MBL
Bupati
Jl. Untung Surapati No 2 Tlp. 0366-21001
2
Tjokorda Gede Agung
Wakil Bupati
Jl. Untung surapati Mo.2 Tlp. 0366-25891
Sekretaris Daerah
No.
Nama
Jabatan
Telepon kantor
1
Ir. Ketut Janapria, MT
Sekretaris Daerah
Jl. Untung Surapati No. 2 Tlp. 0366-21002,21106
Assisten
No.
Nama
Jabatan
Telepon kantor
1

Ass I Bidang Pemerintahan
Jl. Untung Surapati No.2 Tlp. 0366-21054, 21085
2
I Gusti Ngurah Bagus Putra, SH
Ass II Bidang Administrasi
Jl. Untung Surapati No.2 Tlp. 0366-21054, 21085
Staf Ahli
No.
Nama
Jabatan
Telepon kantor
1
I Komang Susana, SH
Staf ahli Bidang Hukum, Politik dan Pembangunan

2
Wayan Tika, SH
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan

3
Drs I Gst. Ngh.Bagus MambalStaf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM 
Kepala Dinas
No.
Nama
Jabatan
Telepon kantor
1
Ir Ida Bagus Adnyana
Kadis Pekerjaan Umum
Jl. Gajah Mada No. 47 Tlp. 0366-21383, 21016
2
DR.IGN. Agung Swastika
Kadis Kesehatan
Jl. Gajah Mada No. 55 Tlp 0366-21150
3
I Nengah Wijana, SH,MA
Kadis Pendidikan
Jl. Raya Ngurah Rai No.Tlp.0366-21197
4
Drs. I Nengah Wijana
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata
Jl. Untung Surapati No. 3 Tlp.0366-21448
5
Ir. I Wyn. Muliartha
Kadis Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan
Jl. Gajah Mada No.50 Tlp. 0366-21052
6
DRH. IGN. Badhi Wangsa
Kadis Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Jl. Raya Takmung No.1 Tlp. 0366-21189
7
Drs. I Nengah Sukasta, M.Si
Kadis Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Jl Raya Tojan Watu Klotok Tlp. 0366-21189
8
Plt. I Wayan Tika,SH
Kadis Kebersihan dan Pertamanan
0366-21357
9
I Nengah Becik, SH
Kadis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,Perindustrian dan Perdagangan
Jl. Raya Besakih Tlp. 0366-21079
10
Nym Sudiarti,SH
Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil
0366-24234
11
Ir. I Gst. Pt. Winastra, MM
Kadis Pendapatan, Pengel;olaan Keuangan dan Asset
0366-
12
Ir. I Nyoman RahayuKadis Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi0366-
Kepala Bagian/Badan/Kantor
No.
Nama
Jabatan
Telepon kantor
1
Ir. Anak Agung Ngurah Agung, Dipl.HE,M.Sc
Ka. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
0366-23337, 21016
2
Drs I Nengah Sudiartha
Ka. Badan Kepegawaian Daerah
0366-21054
3
Drs. I. Gede Kusumajaya
Ka. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
0366-21174
4
Ir. I Kt. Suadnyana,M.Si
Ka. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa
0366-21726
5
Ir. I Dewa Gd. Oka Kusumajaya
Kantor Lingkungan Hidup
0366-21105
6
I. Wyn Sutama Yasa, SH
Ka. Kantor Penanaman Modal
0366-21054
7
Drs I Md. Natar Arneci
Ka. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

8
Ir. Ida Kade Arga,MM
Ka. Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

10
i Putu Suarta, SH
Ka. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

11
I Komang Darma Suyasa, SH
Ka. Satuan Polisi Pamong Praja

12
I Nyoman Mudarta,Spd
Ka. Bagian Kesra

13
I Dewa Gde Mundung,SH
Ka. Bagian Hukum, HAM dan Organisasi 
14
Drs Ida Bagus Gde MataramKa. Bagian Pembangunan 
15
I Wayan Sumarta,S.SosKa. Bagian Humas dan Protokol 
16
Ida Bagus Anom Adnyana, SEKa. Bagian Perekonomian 
17
I Gusti Ketut Surdika,Ap.MSiKa. Bagian Umum 
18
Ir. Nyoman Terima, MSiKa. Bagian Perlengkapan 
19
Ir. I Gusti Nyoman SupartanaKa. Bagian Pembangunan 
Pimpinan Instansi
No.
Nama
Jabatan
Telepon kantor
1
DR. Ni MD. Adi Swapatni
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah
0366-21371
2
I Kadek Widhiantara, SE,MM
Dirut. P.D. Nusa Kertha Kosala
0366-21844
3
I Wayan Suartika, SE
Kepala Cabang B.P.D
0366-24385
4
I Gd Darsana, SH
Dirut. PDAM
0366-21336
Camat
No.
Nama
Jabatan
Telepon kantor
1

Camat Klungkung
Jalan. Raya Besakih No. 1 Telp.0366-21097
2
Drs. I Wayan Sujana
Camat Dawan
Sampalan Nusa Penida Telp.0366-21006
3
I Putu Widiada, S, Sos
Camat Banjarangkan
0366-21004
4

Camat Nusa Penida
0366-23580

semoga bermanfaat, terima kasih.
sumber : website Pemerintah Kabupaten Klungkung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pura Besakih


PURA Agung Besakih Terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, pura ini berada di kaki Gunung Agung di lereng barat daya pada ketinggian sekitar 1.000 meter dari permukaan laut.
Gunung Agung yang tingginya sekitar 3142 mdpl, gunung tertinggi di Bali, merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari keberadaan Pura Besakih. Berdasarkan catatan, Gunung Agung sudah pernah meletus beberapa kali - pada tahun 1089, 1143, 1189 dan 1963.
Perihal berdirinya Pura Besakih, berdasarkan catatan-catatan yang terdapat dalam prasasti logam maupun lontar-lontar, disebutkan pada mulanya merupakan bangunan pelinggih kecil yang kemudian diperbesar dan diperluas secara bertahap dalam tempo yang cukup lama. Dari sumber-sumber catatan itu diketahui bahwa pada permulaan abad ke-11 yaitu tahun 1007, Pura Besakih sudah ada.
Ketika itu masa pemerintahan Airlangga di Jawa Timur (1019-1042) dan Empu Kuturan menjadi senapati di Bali, yang berkedudukan di Silayukti, Padangbai, Kabupaten Karangasem. Empu Kuturan memperbesar dan memperluas Pura Besakih dengan membangun sejumlah pelinggih. Beberapa meru dibangun meniru bangunan di Jawa seperti yang ada sekarang.
Sumber lainnya menyebutkan, Maha Rsi Markandeya pindah bersama rombongan sebanyak sekitar 8.000 orang dan Gunung Raung di Jawa Timur ke Bali untuk menetap dan membuka tanah-tanah pertanian serta mendirikan Pura Besakih untuk tempat memohon keselamatan dan kesejahteraan dengan menanam panca datu.
Kemudian, pada masa berikutnya, zaman pemerintahan Shri Wira Kesari Warmadewa
sampai masa pemerintahan Dalem Waturenggong, Pura Besakih tetap mendapatkan pemeliharaan yang baik. Hampir semua pelinggih-nya diperbaiki, arealnya diperluas, bahkan oleh Dang Hyang Dwijendra atau Pedanda Sakti Wawu Rauh ditambah dengan pelinggih beruang tiga yang sekarang terdapat di Pura Penataran Agung Besakih pada sekitar abad ke-16, pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Bali.
Disebutkan, kata besakih berasal dari kata basuki yang berarti “selamat”. Kata ini berkembang menjadi basukir dan basukih, lalu menjadi besakih. Nama ini terdapat dalam dua prasasti yang disimpan di Gedong Penyimpenan di Natar Agung, sebuah prasasti di Merajan Selonding dan satu lagi di Pura Gaduh Sakti di Desa Selat.
Fungsi umum Pura Besakih adalah sebagai tempat bagi umat Hindu untuk memohon keselamatan. Pada waktu Bhatara Turun Kabeh yang jatuh pada setiap purnama sasih kedasa (sekitar Oktober) setiap tahunnya, seluruh umat Hindu datang berduyun-duyun untuk menyampaikan sujud baktinya pada Tuhan. Di pura ini juga diadakan upacara Panca Wali Krama setiap 10 tahun sekali dan yang terbesar adalah upacara Eka Dasa Ludra setiap 100 tahun sekali. Upacara Eka Dasa Ludra terakhir dilaksanakan pada 1979.
Dalam lontar Jaya Kesunu disebutkan Raja Sri Jayakesunu memerintahkan memasang penjor pada Hari Raya Galungan sebagai lambang Gunung Agung. Pada zaman Sri Kresna Kepakisan, seperti terdapat dalam lontar Raja Purana Besakih tentang upacara, nama pelinggih, tanah pelaba, susunan pengurus, hingga tingkatan upacara, diatur dengan baik.
Struktur Pura
Sampai saat ini, Pura Besakih tetap merupakan pura terbesar di Bali, merupakan pusat tempat ibadah bagi umat Hindu di Indonesia. Kelompok Pura Besakih terdiri atas 18 kompleks pura yang terletak di wilayah Desa Besakih dan satu terletak di Desa Sebudhi, Kecamatan Selat, Karangasem. Selain dari pura yang disebutkan berikut, masih banyak lagi Pura Pedharman yang menjadi penyiwaan warga-warga yang sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dengan Pura Agung Besakih itu sendiri. Berikut rincian pura-pura tersebut:
1. Pura Persimpangan 
Terletak di Desa Kedungdung, di tengah-tengah ladang sekitar 1,5 km, di Sebelah selatan Pura Penataran Agung. Di Pura ini terdapat 4 buah bangunan dan pelinggih. Fungsinya sebagai tempat pesimpangan sementara bhatara Besakih ketika diadakan upacara melasti (mencari toya ning) ke Toya Sah, ke Tegal Suci atau ke Batu Klotok yang dilakukan tiap-tiap tahun.
2. Pura Dalem Puri 
Terletak di sebelah utara tikungan jalan terakhir, sebelum sampai di Desa Besakih sekitar 1 km di sebelah barat daya Pura Penataran Agung Besakih. Di pura ini terdapat 10 bangunan, termasuk pelinggih berbentuk gedong beratap ijuk. Fungsinya sebagai linggih Bhatari Uma dan Dewi Durga. Di Pura ini juga terdapat pelinggih Sang Hyang Prajapati sebagai penguasa roh manusia. Di Sebelah utara terdapat tanah lapang yang disebut Tegal Penangsar.
3. Pura Manik Mas
Terletak di pinggiran sebelah kiri jalan menuju ke Pura Penataran Agung, jaraknya sekitar 750 meter di sebelah selatan Penataran Agung. Di Pura ini terdapat 6 bangunan dan pelinggih, termasuk pelinggih pokoknya berbentuk gedung simpan, hertiang empat menghadap ke barat. Fungsinya sebagai linggih Ida Ratu Mas Melilit.
4. Pura Bangun SaktiTerletak di sebelah kanan jalan menuju ke Penataran Agung dan di sebelah utara Pura Manik Mas. Di Pura ini terdapat ernpat bangunan dan pelinggih. Pelinggih pokoknya adalah Gedong Simpan sebagai linggih Sang Hyang Ananthaboga.
5. Pura Ulun Kulkul
Terletak sekitar 350 meter sebelah kiri jalan menuju Pura Penataran Agung. Di Pura ini terdapat tujuh bangunan dan pelinggih. Pelinggih yang terpentingnya adalah Gedong Sari beratap ijuk sebagai linggih Dewa Mahadewa. Pura ini adalah salah satu linggih Dewa Catur Loka Phala, yaitu manifestasi Sang Hyang Widhi yang menguasai arah barat. Warna perhiasaan atau busana di pura ini, pada waktu upacara, serba kuning.
6. Pura Merajan Selonding Terletak di sebelah kiri Pura Penataran Agung, dengan lima bangunan dan pelinggih. Di pura itu tersimpan prasasti dan sejumlah pratima, serta gamelan slonding. Menurut catatan sejarah, pura ini merupakan bekas bagian dan istana raja Sri Wira Dalem Kesari. Kini, pura ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka.
7. Pura GoaTerletak di sebelah kanan jalan berhadapan dengan Pura Merajan Slonding. Di kompleks ini terdapat goa yang besar, tetapi bagian-bagiannya sudah banyak yang runtuh. Menurut kepercayaan rakyat, goa itu tembus ke Goa Lawah, di sebelah timur Kusamba, Sebagai goa untuk Sang Hyang Basuki. Di pura ini terdapat empat pelinggih.
8. Pura BanuwaTerletak di sebelah kanan jalan di hadapan Pura Besakih, sekitar 50 meter dan Pura Penataran Agung. Dalam pura ini terdapat empat bangunan dan pelinggih pemujaan pokoknya ditujukan kepada Dewi Sri. Setiap sasih kepitu atau sekitar Januari, di sini diadakan upacara Ngusaba Ngeed dan Ngusaba Buluh yang bertujuan mohon kemakmuran di sawah dan di ladang.
9. Pura Merajan KanginanTenletak di sebelah timur Pura Banuwa. Di pura ini terdapat tujuh bangunan dan pelinggih, di antaranya ada pelinggih untuk Empu Baradah.
10. Pura Hyang Aluh
Terletak di sebelah barat Pura Penataran Agung, berjarak sekitar 200 meter. Di dalamnya terdapat tujuh bangunan dan pelinggih. Pelinggih pokok pada pura ini berbentuk gedong untuk linggih Ida Ratu Ayu.

11. Pura Basukihan
Letaknya di sebelah kanan tangga naik menuju Pura Penataran Agung. Di sini tendapat 10 bangunan dan pelinggih. Pelinggih pokoknya berbentuk meru dengan atapnya bertingkat 9 sebagai linggih Sang Hyang Naga Basuki.
12. Pura Penataran Agung BesakihTerletak di tengah-tengah kelompok pura yang termasuk lingkungan Pura Besakih. Kompleks pura ini termasuk terbesar di Pura Besakih. Terdiri dan 7 tingkat halaman dengan jumlah bangunan dan pelinggih seluruhnya sebanyak 53 buah. Di sini terdapat meru yang besar-besar beratap tujuh tingkat 11, 9, 7, 5, dan 3. Pelinggih yang merupakan pemujaan pokoknya adalah Padma Tiga sebagai linggih Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya Sebagai Tri Purusa yaitu Ciwa, Sadha Ciwa dan Panama Ciwa yang sekaligus merupakan “poros” dan pura-pura yang lainnya.
13. Pura Batu Madeg
Terletak sekitar 150 meter di sebelah kanan (utara) Pura Penataran Agung. Pura ini adalah kompleks pura yang besar, dengan 29 bangunan dan pelinggih. Pelinggih pokoknya berbentuk meru besar beratap ijuk beratap 11. Bangunan ini merupakan linggih Dewa Wisnu sebagai manifestasi Sang Hyang Widhi, yang menguasai arah Sebelah utara. Warna busana di pura ini adalah serba hitam.
14. Pura Kiduling Kreteg
Terletak sekitar 300 meter di sebelah kiri (Selatan) Pura Penataran Agung, di atas suatu bukit. Di dalamnya ada 21 bangunan dan pelinggih. Pelinggih pokoknya adalah meru besar beratap tingkat 11 sebagai linggih Dewa Brahma yaitu manifestasi dan Sang Hyang Widhi sebagai penguasa arah selatan. Kompleks pura ini merupakan kompleks yang besar, hampir sama besarnya dengan kompleks Pura Batu Madeg. Warna busana di pura ini merah.
15. Pura Gelap
Terletak sekitar 600 meter pada sebuah bukit sebelah timur Pura Penataran Agung. Di dalamnya terdapat enam bangunan dan pelinggih. Pelinggih pokoknya adalah meru beratap 3 sebagai linggih Dewa Iswara — manifestasi Sang Hyang Widhi sebagai penguasa arah sebelah timur. Warna busana di pura ini adalah serba putih.
16. Pura PeninjauanTerletak sekitar 1 km di sebelah kanan Pura Penataran Agung, di dalamnya terdapat 12 bangunan dan pelinggih. Pelinggih pokoknya berbentuk meru beratap tingkat 11, tempat Empu Kuturan memohon restu kepada SangHyang Widhi dalam rangka suatu upacara di Gunung Agung.
17. Pura Pengubengan
Letaknya 1,5 km disebelah utara Pura Penataran Agung, di dalamnya ada enam bangunan dan pelinggih. Fungsinya sebagai tempat ngayat atau nubeng suatu upacara permakluman kepada Sang Hyang Widhi bahwa di Pura Penataran Agung akan dilangsungkan upacara. Pelinggih pokoknya berupa meru beratap tingkat 11.
18. PuraTirtaLetaknya sekitar 300 meter di Sebelah timur laut Pura Pengubengan. Di pura ini terdapat dua bangunan dan pelinggih, serta air suci (tirta). Jika ada upacara di kompleks Pura besakih, maka di pura inilah umat memohon tirta atau air suci.

19. Pura Pasar Agung
Letaknya di lereng Gunung Agung, melalui Desa Selat ke Desa Sebudi, lalu mendaki sekitar empat jam mendaki ke arah utara. Pelinggih-nya semua hancur waktu Gunung Agung meletus pada 1963, dan menjelang karya Eka Dasa Rudra di Besakih telah mulai diperbaiki secara bertahap sarnpai sekarang. 
Terima kasih.
dihimpun dari berbagai sumber

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pedoman Diklat Prajabatan

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan merupakan salah satu syarat bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil dan diklat ini harus dilaksanakan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal CPNS yang bersangkutan. Jika diklat ini dilaksanakan lebih dari 2 (dua) tahun maka proses peningkatan status CPNS menjadi PNS akan terhambat karena akan ada peninjauan ulang atas pemberkasan CPNS bersangkutan oleh BKN Pusat.
Dalam pelaksanan diklat ditahun 2011 ini pemerintah memberlakukan peraturan yang baru yaitu Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesai Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan, dimana CPNS Golongan III lama diklatnya diperpanjang menjadi 24 hari dan CPNS Golongan II dan I menjadi 19 hari.
Untuk lebih jelasnya saya lampirkan Pedoman Diklat Prajabatan tersebut dan silakan didownload dibawah ini :
Peraturan Kepala LAN Nomor 18 Tahun 2010

Terima kasih.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS